Hasrul Hasan

Reka Cipta Dalam Perspektif Kreativiti

728x90

Westerling si Tukang Jagal

Westerling
Menjelang peringatan tragedi pembantaian 40.000 jiwa rakyat Sulsel, yang jatuh tanggal 11 Desember, saya warga jalan korban 40.000 jiwa ini mencoba mengulas mengenai sosok kapten Raymond Westerling dari data yang aku peroleh dari internet dan beberapa buku. Masa kecil Westerling tak banyak terungkap, sebagian besar rapat tertutup. Dalam stambuk tentara KNIL, namanya hanya tertera sebagai Kapten Westerling. Ia lahir di Istanbul, Turki, pada hari Minggu, 31 Agustus 1919. Orangtuanya adalah pasangan pedagang karpet. Ayahnya seorang Belanda, ibunya keturunan Yunani. Ketika berusia 5 tahun, kedua orang tuanya meninggalkan Westerling. Anak tak bahagia itu lalu hidup di panti asuhan. Tempat itulah mungkin yang membentuk dirinya menjadi orang yang tidak bergantung dan terikat pada siapa pun.

Westerling yang sudah tertarik pada buku-buku perang sejak masih belia menemukan kesempatan untuk jadi tentara ketika Perang Dunia pecah. Desember 1940, ia datang ke Konsulat Belanda di Istanbul. Westerling menawarkan diri menjadi sukarelawan. Ia diterima. Tapi untuk itu, sebelumnya ia harus bergabung dengan pasukan Australia. Bersama kesatuannya, Westerling ikut angkat senjata di Mesir dan Palestina. Dua bulan kemudian ia dikirim ke Inggris dengan kapal. Di sini kesewenang-wenangannya mulai muncul. Ia menyelinap menuju Kanada, melaporkan diri ke Tangsi Ratu Juliana, di Sratford, Ontario. Di situlah ia belajar berbahasa Belanda.
Westerling lalu dikirim ke Inggris. Ia bergabung dalam Brigade Putri Irene. Di Skotlandia, ia memeroleh baret hijaunya. Ia juga mendapat didikan sebagai pasukan komando. Spesialisasinya adalah sabotase dan peledakan. Ia pun mendapat baret merah dari SAS (The Special Air Service), pasukan khusus Inggris yang terkenal. Dan yang membanggakannya, ia pernah bekerja di dinas rahasia Belanda di London, pernah menjadi pengawal pribadi Lord Mountbatten, dan menjadi instruktur pasukan Belanda—untuk latihan bertempur tanpa senjata dan membunuh tanpa bersuara. Tapi ia pun pernah dipekerjakan di dapur sebagai pengupas kentang.

Ternyata, hidup di barak bagi seorang Westerling menjemukan. Ia ingin mencium bau mesiu dan ramai pertempuran sebenarnya, bukan cuma latihan. Cita-citanya kesampaian pada 1944, Inggris menerjunkannya ke Belgia. Dari situ ia bergerak ke Belanda Selatan. Menurut buku De Zuid-Celebes Affairs, di Belgia itulah ia kali pertama merasakan perang sesungguhnya. Tapi, menurut Westerling sendiri, dalam Westerling, 'De Eenling' (Westerling, Si Penyendiri), perkenalan pertamanya dengan perang terjadi di hutan-hutan Burma.

Berkilau agaknya prestasi militer Westerling. Tapi entah mengapa ia meninggalkan satuannya, pasukan elit Inggris, dan masuk menjadi anggota KNIL. Ia lalu terpilih masuk dalam pasukan gabungan Belanda-Inggris di Kolombo. Pada September 1945, bersama beberapa pasukan, Westerling diterjunkan ke Medan, Sumatera Utara. Tujuannya, menyerbu kamp konsentrasi Jepang Siringo-ringo di Deli, dan membebaskan pasukan pro-Belanda yang ditawan. Ia berhasil.

Sebulan kemudian tentara Inggris mendarat di Sumatera Utara, dan entah bagaimana Westerling bergabung dengan pasukan ini. Tugasnya, melakukan kontraspionase, demikian kata buku Westerling, De Eenling. Itu makanya di Medan ia mengkoordinir orang-orang Cina, membentuk pasukan teror Poh An Tui (PAT). Pertengahan tahun 1946, ia dikirim ke Jakarta.

Di KNIL, karier militer Westerling menanjak cepat. Mulanya, ia hanya seorang instruktur. Tak lama, pada usia 27 tahun, Letnan Satu Westerling diangkat sebagai Komandan Depot Speciale Troepen (DST), Pasukan Para Khusus Belanda. Pasukan inilah yang ditugaskan ke Makassar, untuk membantu Kolonel De Vries mempertahankan kekuasaan Belanda. Pada 5 Desember 1946, ia tiba di Makassar. Belum seminggu di tempat baru, ia sudah membuat teror yang menggemparkan. Kampung dikepung, dihujani mortir. Rumah-rumah dibakar habis. Penduduk dikumpulkan, dibantai. Dan para anggota pergerakan kemerdekaan disiksa, sebelum dihabisi dengan biji-biji peluru.

Empat bulan teror, perlawanan penduduk mereda. Anehnya, rakyat mengelu-elukan Westerling, mungkin karena takut. Ketika beranjak dari Makassar, kembali ke Jawa, konon, seseorang memberikan kenang-kenangan sebilah badik.

Westerling Pembantai Dramatis Kemanusiaan
Tanggal 11 Desember 1946 adalah hari berkabung di Sulawesi Selatan. Pada hari itu Raymond Pierre Westerling dari tentara KNIL dikenal dengan julukan ? De Turk? (orang Turki) mulai melaksanakan aksi pembersihan terhadap orang-orang Indonesia yang pro kemerdekaan. Tiga bulan lamanya aksi militer berlangsung dan kurang lebih 40 ribu orang tak berdosa mati terbunuh (Ensiklopedi Umum 1973). Keganasan Westerling dicatat dari Dinas Kemiliteran Belanda pertengahan tahun 1948. Ia terkenal dengan aksi?aksinya membantai manusia yang pro kemerdekaan sebagai anti kemerdekaan Indonesia dia mempersiapkan terbentuknya Tentara Partikelir yang dinamakannya Angkatan Darat Ratu Adil (APRA) Republik Indonesia Serikat. Konsep tersebut dibuat pada hasil Konferensi Meja Bundar di Den Haag yang ketika itu belum berusia dua minggu. Westerling mengirimkan ultimatum kepada pemerintah RIS dan Negara Pasundan. Dia menuntut agar kekuasaan militer di Pasundan diserahkan kepada APRA dan agar mengakui APRA sebagai pasukan resmi.

Tanggal 23 Januari 1950 Westerling dan pasukannya menduduki Cimahi di mana terdapat pasukan Belanda dan KNIL dan 300 orang disortir menggabungkan diri kepada APRA. Mereka menyerbu kota Bandung dengan kekuatan 800 orang bersenjata lengkap. APRA berusaha merebut Markas besar tentara Siliwangi di Oude Hospitalweg. Dalam tembak menembak waktu itu sejumlah 79 orang yang meninggal antara lain Letkol Lembong, Mayor Ir Djokosutikno, Mayor Sachirin , Kapten Dudung (Ensiklopedi Indonesia 1980). Komisaris Tinggi Belanda di Jakarta Dr Hirschfeld yang menghukum tindakan Westerling dengan memerintahkan kepada Jenderal Engles di Bandung agar menindas Westerling yang dianggapnya sebagai kudeta berdarah. Sikap tegas Engels membuat terbirit-birit mencari cantolan politiknya untuk meloloskan diri dari kejaran tentara Indonesia. Dalam cantolan politiknya itu dianggap mempunyai hubungan kuat dengan wali negara Pasundan dan Sultan Hamid dari Pontianak. Itulah sebabnya keduanya ditahan oleh Pemerintah RIS karena dituduh bersekongkol dengan Westerling, apalagi jauh sebelum membantai di Jawa Barat telah membuat korban yang dramatis di Sulawesi Selatan, Korban 40 Ribu Jiwa rakyat di Sulawesi Selatan.


Korban 40 Ribu Jiwa
Peristiwa Korban 40 Ribu Jiwa di Sulawesi Selatan yang diperingati setiap 11 Desember merupakan noda hitam dalam sejarah kemanusiaan Sulawesi Selatan. Bila kita memutar arah jarum jam sejarah atau membangun kembali ?historical mainstream? dengan membandingkan penegakan hak asasi manusia yang semakin deras setelah reformasi, maka kita akan sedih, menangis dan menjerit dan berkata ?bahwa Korban 40 Ribu jiwa adalah tragedi berdarah kemanusiaan di abad ke-20?. Lalu apa kaitannya dengan mengungkapkan peristiwa 59 tahun yang silam dengan pelanggaran hak asai manusia.

Jika ditilik pertemuan antara pihak Indonesia dan Belanda pada tanggal 9 Februari 1950, maka jelas peristiwa korban 40 Ribu Jiwa di Sulawesi Selatan dianggap sebagai pelanggaran HAM berat.

Posting Komentar

I want to make a correction. The claim that 40.000 people were killed by Raymond Westerling on South-Celebes has already been proven false by Dutch and Indonesian historians. If you are interested I can sent you a letter of dr. Natsir Said (head of the historian section of the Indonesian army) in which he states Korban 40 Thousand Jiwa was just propaganda of the Republican movement.

Beste regards,

Fredrik

romfartuna@hotmail.com

The body count of the graves and missing persons alone prove Westerling was indeed guilty of at least 36.000.
This is typical Dutch cowardice to evade their well-documented guilt in slavery, torture., murder and exploitation of Indonesia- which not coincidentally made up 70% of Netherlands GDP.
The Dutch must PAY for their Crimes against Humanity which Hitler would would be proud of.

[blogger]

Hasrul

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget